Senin, 24 April 2017



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Diglobalisasi ini tingkat pengembangan SDM sangat lah diperlukan  perkembangannnya. Manusia mampu melakukan perubahan dengan baik. Namun tidak seluruhnya manusia dapat mengembangkan SDM nya. Masih bannya manusia yang tingkat SDM nya masih sangat rendah, itu semua atas dasar latar belakang pendidikan yang kurang.
Dari kekurangan pendidikan itulah yang menyebabkan SDM manusia tidak meningkat. Sehingga dari itu manusia perekonomiannya pun akan terpengaruhi; kuranganya lapangan kerja , kepandaian skill yang minim.
Semua itu terjadi akibat perencanaannya yang kurang. Oleh karenanya kita harus dapat merencanakan untuk kehidupan yang akan datang kita dengan mengembangkan SDM.
Perencanaan ini dilakukantakutnya mereka agar terhindar dari kefatalan dalam kehidupan manusia, yang dengannya manusia akan lemahnya SDM. Takutnya mereka dalam berreproduksi dikarenakan sulitnya pembiaya kehidupan.
Dari dalam makalah kami akan membahas tentang perencanaan SDM  agar manusia tidak mengalami penurunan potensinya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian managemen SDM?
2.      Apa pengertian perencanaan SDM?
3.      Apa salah satu manfaat perencanaan SDM?
C.    Tujuan Penulisan
1.       untuk memberikan sumbangsih pengetahuan, dengan adanya makalah ini masyarakat lebih mengembangkan potensinya
2.      Untuk mememnuhi salah satu tugas mata kuliah di STAIN pamekasan



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manajemen SDM
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.[1]
Diskursus tentang sumber daya manusia atau SDM kian menarik, seiring dengan kemapaman perspektif pegawai sebagai aset dan bukan sekedar menjadi factor produksi. Pergeseran perspektif tersebut sangat bermakna kususnya dalam mengangkat martabat dan nilai-nilai kemanusiaan dalam organisasi public maupun suwasta. Sudut pandang manusia sebagai factor produksi telah menempatkan status dan harkat kemanusiaan stara dengan produksi alat lain, sepeti material, alat, mesin, modal, dll.
Sedangkan dengan perspektif manusia sebagai aset menempatkan pegawai lebih berharga dibandingkan dengan alat produksi. Bertoalk dari sini, maka pemabahasan manajemen sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih strategis dewasa ini.[2] 
B.     Pengertian Perencanaan SDM  
Pengertian perencanaan sumber daya manusia atau Human resources Planning disingkat PSDM merupakan fungsi pertama dan utama dari manajemen sumber daya manusia.[3]
Menuerut Thomas H. Stone dalam bukunya Understanding Personnel Management. Perencanaan sumber daya manusia adalah prosses meramalkan kebutuhan akan sumber daya manusia dari suatu organisasi untuk waktu yang akan datang agar langkah-langkah dapat untuk menjamin bahwa kebutuhan ini dapat dipenuhi.[4]
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka perencanaan sumber daya manusia atau perencaan tenaga kerja dapat di artikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan, pengembangan, pengimplementasian, dan pengontrolan kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan rencana organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai secara tepat dan bermanfaat secara ekonomis.[5]
C.    Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia
Dengan perencanaan sumber daya manusia yang baik, maka prusahaan akan memetik banyaka manfaat. Mrujuk pada pandangan schuler, tentang manfaat sumber daya manusia, dapat lah disimpulkan sebagai berikut:
1.      Mencegah terjadinya ketimbangan antara prediksi kehidupan dengan ketersediaan SDM, baik dilihat dari sisi jumlah maupun kualifikasinya, sehingga dapat menurunkan resiko biaya pegawai.
2.      Menyiapkan basis untuk pemberdayaan dan pengembangan SDM berdasarkan hasil identifikasi kompetensi yang tersedia dibangdingkan dengan realita kebutuhan operasional.
3.      Menjamin tersedianya SDM sesuai dengan pergeseran kebutuhan, sehingga mendukung realisasi proses perencanaan setratejik bisnis secara menyeluruh, melalui analisis suplay and demand.
4.      meningkatkan kesadaran akan pentingnya manajement SDM di setiap level organisasi.
5.      Menyediakan alat evaluasi untuk mengukur dampak dari berbagai alternative tindakan dan kebijakan SDM.
Keberhasialan menyusun perencanaan SDM seca komperhentif menjadi awal yang baik bagi kelancaran emplementasi program kerja dan pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya, kegagalan menyusun rencana akan menjadi penyebab potensial bagi timbulnya kendala implementasi manajement SDM.
Perencanaan sumber daya manusia di arahkan pada upaya untuk mendapatkan orang yang tepat dan memiliki komitmen kuat terhadap visi, misi, dan tujuna organisasi. Untuk itu, mereka harus menunjukkan kemampuan oktimal dalam hal penguasaan wawasan dan pengetahuan, keterampilan (ability) dan kompetensi yang secara potensial dapat di kembangkan, sikap dan prilaku yang adaptif, respontif, kreatif, dan inovatif.
Ada sejumlah faktor yang akan mempengaruhi terhadap mutu perencanaan SDM, baik internal maupun eksternal. Faktorinternal yang berpengeruh antara laian adalah: mutu SDM saat ini, kebijakan pimpinan desain dan struktur organisasi, budaya kerja, tingkat kekuatan komitmen terhadap tujjuan perusahaan. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh antara lain adalah falsafah manajemen yang tumbuh di masyrakat, peramalah dunia usaha, rencana ekspansi dan pengembangan secara global, kebijakan pemerintah, serikat buruh, kehadiran produk-produk sejenis ataupun produk pengganti di pasar, dan persaingan internasional.[6]
Gambar perencanaan SDM
Visi Organisasi
Misi Organisasi
Memotret profil SDM  yang ada, dibandingkan dengan job analysis
Kebutuhan
(deman)
Kebutuhan berlebih
Rekrutmen
 



Dekrutmen
Analisis
S & D
                                                       
Tujuan dan sasaran organisasi
Penawaran
(supply)
Penawaran berlebih
 



Proses perencanaan SDM diawali dengan memotret profil personil yang ada kemudian dibandingkan dengan tuntutan analisis tugas, agar bisa diketahui kesesuaian maupun ketimpangannya. Perumusan desain analisis tugas berangkat dari visi, misi, tujuan, dan sasaran prganisasi. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam melakukan analisis supply and demand SDM. Jika ternyata jumlah personil yang dibutuhkan melebihi tenaga yang tersedia, maka dikeluarkan kebijakan rekrutmen untuk menarik sejumlah calon pegawai baru yang memenuhi kualifikasi; sebaliknya jika jumlah penawaran tenaga kerja melebihi kebutuhan maka dilakukan kebijakan dekrutmen. Yaitu tidak menambah jumlah pegawai baru melainkan dengan mengadakan pengembangan SDM melalui pendidikan dan atau pelatihan, untuk memnuhi kualifikasi kompetensi yang dibutuhkan.
Secara sistimatik, dasar pertimbangan perencanaan SDM dapat diilustrasikan dalam diagram di halaman berikut.[7]
Merujuk pendapat schuler, dapat disimpulakan adanya empat tahapan penting dalam proses perencanaan SDM.
Tahap pertama. Gathering, Analysing, and forecasting supply and demand data. Pada tahap ini dilakukan sejumlah aktivitas untuk mengumpulakan, menginvestigasi, menganalisis, dan memprediksi kebutuhan data untuk menetapkan,  supply and demand. Sumber data bisa bersal dari lingkungan internal ataupun eksternal. Yang digali dari pengalaman masa lalu. Pengamatan dimasa kini, dan prediksi kebutuhan masa depan. Berdasarkan data tersebut dikembangkanlah sebuah system informasi SDM, yang akan mengelolah data menjadi informasi, sebagai bahan analisis dalam menyusun perencanaan SDM yang akuraat dan eligible.




D.    Strategi Perencanaan SDM
Gambar Diagram Perencanaan Sumber Daya Manusia

Keadaan pegawai saat ini:
·         Identitas personal
·         Tingkat penguasaan kompetensi
·         Jumlah tenaga kerja yang tersedia

 


Kebutuhan masa yang akan datang terkait dengan:
·         Kualifikasi
·         Jumlah
·         Perubahan global
Kondisi organisasi:
·         Visi, misi, dan tujuan
·         Desain struktus
·         Kepemimpinan
·         Dukungan sumber daya organisai lainnya
·         Pengadaan: rekrutmen, seleksi , penempatan
·         Pemberdayaan : induksi dan integrasi
·         Pengembangan
·         Penilaian
·         Remunerasi
·         Pemutusan hubungan kerja
·         Menciptakan lingkungan kerja yang ergonomis

PSDM
                                                  









Tahap kedua, Establishing Human Resource Objectives and policies. Penetapan tujuan dan kebijakan SDM mesti berlandaskan tujuan dan kebijakan corporate yang jelas, agar dapat mengantisipasi pengembangan organisasional dalam merespon perubahan global. Tujuan utama penetapan kebijakan dalam perencanaan SDM adalah merancang kebutuhan jumlah dan kualifikasi pegawai yang handal dan memiliki kompetensi professional untuk mendukung tercapainya sasaran corporate.
Tahap ketiga, Human Resource Programming. pada tahap ini dirancang mekanisme dan prosedur manajemen SDM yang dapat diimplementasikan dengan baik, terutama dalam rangka meningkatkan daya tawar bagi rekrutmen calon pegawai yang qualified. Kegiatannya meliputi penyusunan program yang berkaitan dengan hal-hal berikut: program pengadaan pegawai baru (mulai dari proses rekrutmen, seleksi, induksi atau orientasi, sampai ke penetapan), program perencanaan system konpensasi, program pemberdayaan secara optimal, program pengembangan (melalui pendidikan, pelatihan, promosi, perencanaan karier, dll), program pemeliharaan (perawatan) bagi pegawai yang produktif, program konseling bagi pegawai yang mengalami stress atau tekanan mental ataupun gangguan psikologi lainnya, dan program persiapan pension sampai ke realisasi terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK), baik disebabkan oleh tibanya saat pension maupun karena alas an-alasan lain.
Tahap keempat, Human Resource-Planning-Control And Evaluation. Pada tahap ini, kegiatannya lebih difokuskan untuk mengawasi dan mengefaluasi implementasi program-program manajemen SDM yang sedan berjalan agar tetap berada dijalur yang sudah ditetapkan. Sehubungan dengan hal  itu maka harus dijamin bahwa setiap program dapat diimplementasikan secara transparan dan professional.[8]














BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
2.      Menuerut Thomas H. Stone dalam bukunya Understanding Personnel Management. Perencanaan sumber daya manusia adalah prosses meramalkan kebutuhan akan sumber daya manusia dari suatu organisasi untuk waktu yang akan datang agar langkah-langkah dapat untuk menjamin bahwa kebutuhan ini dapat dipenuhi
3.      manfaat sumber daya manusia, dapat lah disimpulkan sebagai berikut:
a.       Mencegah terjadinya ketimbangan antara prediksi kehidupan dengan ketersediaan SDM, baik dilihat dari sisi jumlah maupun kualifikasinya, sehingga dapat menurunkan resiko biaya pegawai.
b.      Menyiapkan basis untuk pemberdayaan dan pengembangan SDM berdasarkan hasil identifikasi kompetensi yang tersedia dibangdingkan dengan realita kebutuhan operasional.
c.       Menjamin tersedianya SDM sesuai dengan pergeseran kebutuhan, sehingga mendukung realisasi proses perencanaan setratejik bisnis secara menyeluruh, melalui analisis suplay and demand.
B.     Saran
1.      Hendaknya manusia lebih cermat dalam melaksanakan sesuatu, dan seharusnya dilakukan perencanaan terlebih dahulu, serata mampu me manage nya dengan baik.



DAFTAR PUSTASKA
Amabar teguh sulistiani & rosidah. managemen sumber daya manusia, yokyakarta: graham ilmu, 2009.
mangkunegara, Anwar prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, Cit 5, 2002.
Tjutju yuniarsih & Suwanto, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Alfabeta, Cit 2, 2009.



[1] Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), Hlm, 2.
[2] Amabar Teguh Sulistiani & Rosidah, Managemen Sumber Daya Manusia, (Yokyakarta: Graham Ilmu, 2009), Hlm, 1.
[3] Malayu s.p. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, cit 5, 2002), hlm, 248.
[4] Ibid.Hlm 249
[5] Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), Hlm, 4.
[6] Tjutju yuniarsih & suwanto, manajemen sumber daya manusia, ( Bandung: Alfabeta, Cit 2, 2009), Hlm, 91-93.
[7] Ibid. hlm, 95.
[8][8] Ibid. hlm, 96-97.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar